Di Home Depot, Amerika Serikat, sebuah toko raksasa alat barang bangunan, pada pagi hari ketika toko baru buka, kasir baru ada satu dan anteran pembeli sudah panjang. Ada sorang anak muda mau membeli sekotak kecil paku yang harganya hanya 1.5 dollar, dia memberikan uang 100 dollar dengan muka malu dan meminta maaf karena tidak punya uang kecil.
Kasir ini kebingungan karena tidak punya uang kembali. Setelah berpikir sejenak, dia kembalikan uang 100 dollar nya pembeli, membuka dompet pribadinya, mengeluarkan 1.5 dollar nya sendiri, memasukkan kedalam kas, dan menyerahkan paku itu kepada pelanggannya, dan dicap lunas. Pembeli muda inipun mengucapkan terimakasih dan berjalan pulang.
Lewat 3 hari, ketika kasir ini sedang bekerja, tiba2 supervisor Home Depot datang dengan 2 orang ke arahnya, seorang anak muda dengan seorang agak tua. Ternyata itulah anak muda yang membeli paku 3 hari lalu. Dia heran ketika supervisornya menyalaminya dan memperkenalkan pada tamu2 itu.
Tamu yang tua berkata: “ Nona kasir, kerjamu bagus sekali, anakku memujimu atas kejadian 3 hari yang lalu, dan aku kenal pemilik jaringan toko ini. Bisnisku diseberang sana, sebagai tanda penghargaan, sudah aku beritahukan kepada semua staff ku, sejak saat ini semua keperluan perusahaanku akan beli ditempat ini. Dan aku juga sudah menceritakan kerjamu yang baik pada atasanmu ini.”
Ternyata orang tua itu adalah pemilik satu perusahaan raksasa di dekat tokonya. Bisnis ratusan ribu dollar mengalir secara tetap keperusahaan hanya karena perbuatan kecil seorang kasir yang mau berbuat lebih untuk melayani pelanggannya.
Ketika kita bekerja, kemauan berbuat lebih, adalah salah satu kunci untuk membangun sukses kita. Jangan hanya melakukan yang di inginkan pelanggan saja, tapi lakukan dengan lebih dari apa yang diharapkan pelanggan kita. Melayani dengan baik sudah jadi norma umum, melakukan lebih menjadi keunggulan kompetitif kita sekarang.
Jangan berikan apa yang mereka minta, Berikan apa yang menurut mereka mustahil.
-Kevin Roberts.
disadur dari bisnis wisdom tanadi santoso
No comments:
Post a Comment